Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jamaah Haji Indonesia Bisa Masuk Masjidil Haram Tanpa Kartu Nusuk?

Senin, 12 Mei 2025 | Mei 12, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-12T09:23:34Z


Narasi Indonesia.com, Jakarta - Jamaah haji Indonesia tetap bisa memasuki kawasan Masjidil Haram, meski Kartu Nusuk belum terbit. Menurut Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2025, Muchlis Hanafi, syarikah atau perusahaan layanan haji dan umrah di Arab Saudi sudah menyiapkan surat pengganti atau penanda lain agar jamaah haji Indonesia bisa beribadah di Masjidil Haram.


Idealnya, Kartu Nusuk sudah terbit ketika jamaah haji Indonesia 1x24 jam berada di Tanah Suci. Namun, dalam praktiknya ada kendala sehingga Kartu Nusuk terlambat terbit, dikutip pada laman resmi Okezone.com.


1. Kartu Nusuk Didorong Selesai Tepat Waktu

"Dalam praktiknya di lapangan ada banyak kendala. Nusuk ini sepenuhnya di bawah kendali syarikah," kata Muchlis Hanafi dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah, Arab Saudi, Minggu 11 Mei 2025.


"Ini (kartu pengganti) bisa menjadi back up bagi jamaah haji Indonesia yang belum mendapatkan Nusuk. Kalau belum mendapatkan Nusuk, ya tetap tenang karena syarikah pun sudah memback up-nya dengan identitas seperti tadi itu," lanjut Muchlis Hanafi yang juga menjabat sebagai Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag).


2. Fokus Ibadah

Muchlis mengingatkan para jamaah agar tidak khawatir, meski Kartu Nusuk belum terbit dan koper bawaan belum tiba di Makkah. Ia meminta jamaah untuk fokus ibadah karena masalah koper dan Kartu Nusuk sudah diurus pihak terkait.


"Masalah koper ini tiap tahun kita hadapi. Jadi, jamaah tidak perlu khawatir. Fokus saja pada ibadah, jangan khawatir soal koper,” tegas Muchlis.


3. Fungsi Kartu Nusuk

Kartu Nusuk yang berukuran sekitar tiga kali lipat dari ukuran Kartu Tanda Penduduk (KTP) ini berisikan identitas jamaah, kamar hotel, nomor visa, jenis visa, barcode hingga QR code. Jika ada jamaah yang tersesat, mereka hanya cukup menyodorkan kartu ini ke petugas Arab Saudi dan kemudian mendapatkan bantuan.


Kartu yang terbuat dari PVC berwarna putih dengan aksen cokelat ini akan menampilkan sistem digital yang menunjukan data informasi lengkap sang jamaah.  Kartu Nusuk ini juga dijadikan akses pintu masuk menuju semua layanan penting selama ibadah di Tanah Suci. 


Jika tidak memiliki kartu ini, jamaah takkan bisa mengikuti prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Karena itu, Kementerian Agama dalam hal ini PPIH Arab Saudi 2025 terus berkoordinasi dengan syarikah terkait demi kelancaran ibadah jamaah haji Indonesia tahun ini.*

×
Berita Terbaru Update