Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ikatan Keluarga Wera Nusantara (IKRA) Temui Gubernur NTB: Pemerintah Siap Dukung Festival Sangiang Api 2025

Jumat, 09 Mei 2025 | Mei 09, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-09T12:14:01Z


Narasi Indonesia.com, Mataram - Ketua Tim Pengarah Festival Sangiang Api 2025 (FSA25), Jamal Ikraman, yang juga didampingi oleh Sekjen IKRA, Hasbi H. Sidik, M.M. dan beberapa pemuda asal Wera melangsungkan pertemuan penting dengan Gubernur NTB dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, hari Rabu 7 Mei 2025. Pertemuan tersebut membahas dukungan serta koordinasi lintas sektor untuk menyukseskan FSA 2025, yang telah resmi masuk dalam Kalender Event Provinsi NTB Tahun 2025.


Gubernur NTB secara langsung menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh kegiatan ini, tidak hanya dari sisi kelembagaan dan fasilitasi, tetapi juga melalui jejaring internasional yang dimilikinya. “Festival ini punya potensi besar, dan kami ingin turut mempromosikannya ke dunia,” ujar Gubernur NTB. Bahkan, Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pariwisata menegaskan kesiapannya mendampingi seluruh proses penguatan kegiatan dari perencanaan, promosi, hingga pelaksanaan di lapangan.


Menurut Jamal Ikraman, Festival Sangiang Api bukan hanya kegiatan budaya tahunan semata, tetapi juga memiliki dampak strategis jangka panjang. “Tujuan utama dari Festival ini adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui industri kreatif, perdagangan, dan jasa. Dari sisi pariwisata, FSA 2025 akan menjadi momentum untuk memperkenalkan potensi wisata Sangiang secara nasional dan internasional,” jelasnya.


Lebih jauh, Festival ini juga diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya memperkuat peran wilayah sekitar dalam mendukung program Pembangunan Destinasi Super Prioritas (PDSP), khususnya sebagai daerah penyangga. Dukungan dan keberlanjutan ini diharapkan menjadi landasan kuat agar FSA bisa masuk dalam Kalender Event Nasional (KEN) pada tahun 2026.


Festival Sangiang Api 2025 bukan hanya ajang ajang Lomba dan pertunjukan seni dan budaya, melainkan wujud konkret penguatan ekonomi masyarakat lokal. Dampaknya langsung terasa bagi masyarakat Wera sebagai tuan rumah, dengan terbukanya peluang usaha di sektor UMKM, pengrajin lokal, pelaku seni, hingga pelaku pariwisata seperti pemandu wisata, pengelola homestay, dan jasa transportasi. Selain aspek ekonomi, festival ini menjadi ruang penting untuk pelestarian nilai-nilai budaya yang melekat kuat dalam kehidupan masyarakat pesisir.


Secara lebih luas, Kabupaten Bima dan Provinsi NTB akan mendapat manfaat promosi destinasi yang berkelanjutan. Festival ini menjadi etalase kesiapan NTB dalam menyelenggarakan event nasional dan internasional. Hal ini diharapkan dapat menarik arus kunjungan wisatawan, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.


Sekjen IKRA, Hasby, menegaskan bahwa festival ini adalah kerja bersama lintas generasi dan komunitas. “Ini bukan sekadar event tahunan. Kami berharap FSA 2025 menjadi tonggak besar yang memudahkan masuknya festival ini dalam Kalender Event Nasional tahun 2026. Ini adalah kerja jangka panjang yang strategis, demi membawa Sangiang dan NTB lebih dikenal dunia,” ujarnya.


Dengan semangat kolaborasi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan, Festival Sangiang Api 2025 diharapkan menjadi ikon baru kebangkitan budaya, ekonomi, dan pariwisata di kawasan timur Indonesia. Langkah besar ini diyakini akan memberi dampak nyata bagi pembangunan berkelanjutan daerah.*


(a/NI)

×
Berita Terbaru Update