![]() |
Narasi Indonesia.com, Bima NTB – Banjir bandang melanda Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, pada sore hari 2 Februari 2025, menyebabkan dampak yang sangat besar bagi warga setempat. Bencana ini tidak hanya menelan korban jiwa dan menghancurkan rumah-rumah, tetapi juga merusak infrastruktur penting, termasuk dua jembatan utama, yang membuat akses ke beberapa desa terputus total, pada Senin (3/2/2025).
Hingga Senin pagi, 3 Februari 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima melaporkan bahwa Jembatan Ujung Kalate di Desa Nipa dan Jembatan Tololai di Desa Mawu mengalami kerusakan parah. Akibatnya, aktivitas transportasi lumpuh, dan banyak warga di daerah terdampak menjadi terisolasi.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, M. Nurul Huda, mengungkapkan bahwa situasi ini menyulitkan proses evakuasi dan penyaluran bantuan. "Saat ini, masyarakat kesulitan untuk beraktivitas karena jalur transportasi terputus. Proses evakuasi dan distribusi logistik juga terkendala akibat rusaknya jembatan," ujarnya.
Selain infrastruktur yang hancur, sektor pertanian juga mengalami kerugian signifikan. Lahan pertanian yang semula menjadi sumber mata pencaharian warga kini terendam air dan hanyut terbawa arus. Dampak ini diperkirakan akan mempengaruhi ketahanan pangan dan ekonomi warga dalam jangka panjang.
Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan telah dikerahkan untuk membantu warga terdampak, sementara pemerintah daerah sedang mencari solusi darurat untuk membuka jalur alternatif dan mempercepat distribusi bantuan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada mengingat kondisi cuaca yang masih berpotensi menimbulkan bencana susulan.*
(m/NI)