Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Alam Adalah Masa Depan Anak Bangsa, Hutan Bima dan Dompu Tinggal Cerita?

Sabtu, 08 April 2023 | April 08, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-04-09T06:53:20Z

Penulis Dae Cungky (dok. pribadi)

Narasi Indonesia.com, MALANG-Bima dan Dompu dulu dikenal sebagai daerah yang asri ditumbuhi pohon-pohon besar, dikelilingi fauna yang beragam. Hutan rimba menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luas ataupun dunia, kini hutan yang asri sudah menjadi gunung yang menunggu akan dibabak habis oleh orang-orang yang tidak peduli dengan masa depan.


Lantas bagaimana anak cucu kita nanti?


Harapan besar kami sebagai generasi bangsa, kelak kami akan bisa berdamai, hidup dengan dengan alam yang semestinya dan bisa merasakan alam yang dijaga dan dirawat oleh para generasi terdahulu, begitupun kelak akan disarakan oleh anak cucu kami nanti. Yang semestinya kita masyarakat Bima dan Dompu menjaga dan merawat hutan agar menjadi hutan yang asri dan juga bisa berdamai dengan alam sampai kiamat akan benar-benar terjadi.


Anak cucu kita nanti akan memerangi kita sebagai generasi yang tidak mampu menjaga dan merawat hutan, membiarkan eksploitasi hutan yang terus merajalela di daerah kita sendiri, dipertontonkan juga diperebutkan oleh orang-orang hanya untuk kehidupan sementara tampah harus mempertimbangkan masa depan generasi seterusnya.


Bagaimana jika rasanya kita hidup tampah ada satu pohon.


Tampah pohon dunia akan menjadi kekeringan. Jika hujan, makan potensi besar akan menjadi benca banjir bandang dan berdampak buruk bagi lingkungan hidup. Jika hutan benar-benar sudah gundul layaknya manusia hidup seperti halnya di Planet Venus. Menebang satu pohon saja maka akan berdampak pada longsor, kehilangan mata air dan ketergantungan fauna atas hutan akan menjadi punah. 


Jangan mengeksploitasi alam

Alam harus dijaga

Hutan harus dilindungi

Hutan harus dirawat


Ambil contoh dari Negara Filipina pada Tahun 1991 tanah longsor dan hujan lebat disertai angin kencang menghancurkan 90% bangunan rumah, jembatan, perkantoran dan menewaskan 6.000 jiwa terkubur lumpur akibat dari ilega loging. 


Tampah alam manusia tidak bisa hidup

Tampah pohon fauna tidak bisa hidup

Tampah hutan akan terjadi kekeringan


Dampak buruk dari pembabakan hutan sehingga berakibat pada tanah longsor, hujan lebat serta angin kencang (lingkungan hidup terancam)


Mungkin hari ini kita sebagai masyarakat Bima dan Dompu belum merasakannya, tapi nanti ketika kita kehilangan semuanya baru kita sadar bahwa manusia tampah alam tidak bisa hidup.


Kesadaran manusia.


Hutan bisa dijaga dan dirawat, jika Kesadaran manusia mestinya harus diutamakan dibandingkan egoisme atas kebutuhan ekonomi dengan mengeksploitasi hutan, jika manusia benar-benar berpikir bahwa manusia tampah alam tidak bisa hidup, mungkin saja hutan tidak seburuk dan serusak itu. Kesadaran tidak hanya sebatas datang dari hati akan tetapi kesadaran melalui tindakan nyata, maka hutan akan terjaga dan kita mampu mengembalikannya seperti dahulu melalui reboisasi atau penanaman 1000 pohon. Tentu dalam hal ini, perlu kesadaran dan dukungan semua pihak agar bisa menjadi penanganan yang serius untuk daerah yang asri.*


Penulis

Dae Cung


Editor

M/NI

×
Berita Terbaru Update