Narasi Indonesia.com, Pontianak - Konferensi Cabang (Konfercab) bagi Pengurus HMI Cabang bukan sekadar momen pergantian estafet kepemimpinan atau mencari sosok nahkoda baru. Lebih dari itu, Konfercab adalah ruang dialektika ideologis dan strategis, forum mulia untuk merumuskan arah perjuangan organisasi ke depan. Sebagai Ketua Umum HMI Cabang Pontianak periode 2021–2022, saya ingin berbagi refleksi tentang bagaimana konfercab HMI manjadi momentum transformasi organisasi.
Menjadi Pengurus apapun posisinya bukan hanya tentang jabatan struktural, tetapi tentang komitmen moral. Dalam setahun masa kepemimpinan, Pengurus HMI Cabang harus menyadari bahwa tugas utama mereka adalah memastikan kaderisasi berjalan secara progresif dan transformatif serta Konstitusi HMI tegak sesuai amanah organisasi. Selain latihan kader (LK-1,2), maka konfercab adalah bagian paling fundamental dalam upaya regenerasi kepemimpinan yang harus dijaga kemurniannya. Forum ini harus bebas dari intervensi dan polarisasi dari siapapun. Tujuannya adalah agar Kader-kader HMI yang aktif memiliki ruang untuk menentukan masa depan organisasi satu periode ke depan. Sehingga murni melalui mereka keputusan-keputusan himpunan lahir.
Demikian harus dilakukan agar Kader-kader HMI tidak terjebak pada euforia masa lalu dan berlindung di balik nama besar HMI dan koneksi tingkat atas seniornya. Sebagaimana yang kerap kali saya pesankan kepada kader-kader bahwa;
Dengan ber-HMI maka secara otomatis menjadi pewaris sejarah besar, tetapi warisan itu hanya bernilai jika mampu dimaknai dalam bentuk kontribusi nyata.
Arus zaman bergerak begitu cepat. Dunia kerja, ruang sosial, dan tantangan keumatan terus berubah. Oleh karena itu, transformasi perkaderan menjadi kata kunci. HMI harus menjadi kawah candradimuka yang tidak hanya menggembleng intelektualitas, tetapi juga mengasah spiritualitas dan kepekaan sosial kader. Cita-cita besar dan harapan di atas tidak bisa digapai apabila forum konfercab tercemar segala arus intervensi. Akan sia-sia bila yang didapatkan hanya sekadar lempar-lemparan kursi, teriak-teriak interupsi tapi makna konfercab tidak mengurai benang merah kebutuhan kader dan organisasi.
Maka Konfercab harus melahirkan rekomendasi berkualitas, bukan asal copy-paste dari kepengurusan sebelumnya. Sehingga aspek penting dalam meng-upgrade kapasitas kader juga menjadi perhatian utama. Sebab kapasitas kader bukan hanya untuk memenuhi syarat administratif, tapi untuk membangun daya saing dan daya juang di tengah pusaran zaman.
Satu hal yang harus dipelajari dan disadari bersama oleh kader-kader HMI selama mereka menjadi pengurus atau memimpin organisasi ini, adalah bahwa kekuatan HMI terletak pada soliditas kader dan kesadaran ideologis. Ketika ego dan kepentingan personal dapat diatasi oleh semangat kolektif, saat itulah HMI menemukan jati dirinya. Maka setiap kebijakan yang diambil selalu didorong melalui musyawarah yang berorientasi pada nilai, bukan hanya kuantitas suara.
HMI bukan organisasi mahasiswa biasa. Ia adalah laboratorium kepemimpinan yang menggabungkan idealisme dengan realisme. Pengurus HMI Cabang juga wajib menyadari bahwa tujuan HMI terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi oleh Allah SWT bukan sekadar semboyan di spanduk atau dokumen. Ia harus terimplementasi dalam laku kader sehari-hari. Dalam pola pikir, etika, bahkan cara kader HMI bersikap di ruang publik. Karenanya, siapapun yang nantinya dipilih menjadi pengurus HMI apapun posisinya mesti berupaya menjadikan HMI lebih membumi, hadir di tengah persoalan rakyat bukan hanya di gedung-gedung mewah dan bersikap elitis. Bila pun harus ke sana, tujuannya tidak lain adalah menjalin sinergi dan kolaborasi dengan berbagai elemen strategis umat dan bangsa.
Kini, tongkat estafet akan segera berpindah lagi untuk ke sekian kalinya. Saya selalu yakin, Konfercab kali ini bukan akhir, tetapi justru awal dari perjuangan panjang yang terus berlanjut. Kepada para calon pemimpin selanjutnya, jagalah HMI dengan kesadaran ideologis. Teruslah bergerak, teruslah belajar, dan teruslah berjuang.
Selamat beribadah konfercab XLIII HMI Cabang Pontianak!
Yakin Usaha Sampai.*
Penulis:
Gus Hefni Maulana (Ketua Umum HMI Cabang Pontianak 2021-2022)
Editor:
(m/NI)