Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sekjend IKRA Nusantara Buka Suara Terkait Banjir Bima

Minggu, 09 April 2023 | April 09, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-04-10T00:44:11Z

Sekjend IKRA Nusantara (dok. istimewa)

Narasi Indonesia.com, BIMA NTB-Beberapa tahun terakhir, Kota dam Kabupaten Bima menjadi Daerah langganan banjir yang cukup ekstrim, bahkan sampai pada hari kamis 06, April kemarin, ketika seluruh masyarakat di Dunia sedang menikmati ngabuburit dan indahnya buka puasa bersama, Bima malah sedang sibuk-sibuknya di terpa banjir bandang.


Banjir yang terjadi di Daerah Bima dan sekitarnya tergolong menjadi banjir yang cukup parah, terhitung sejak terjadinya banjir bandang pada 2016, sampai dengan saat ini. Sudah banyak korban jiwa maupun kerusakan yang disebabkan oleh banjir yang terjadi di Bima.


Terjadinya banjir ini tidak terlepas dari kurangnya penanganan yang baik terhadap hutan-hutan yang ada di Bima, sehingga gunung dan bukit yang ada di sebagian besar wilayah Bima sudah di rambah untuk kepentingan bertani yang cukup ekstrem.


Peristiwa inipun tidak luput dari perhatian masyarakat Bima pada umumnya, salah Satunya Hasbi warga Bima yang juga menjadi Sekjend IKRA Nusantara yang mengomentari terkait banjir Bima. 


Menurut Hasbi harus ada pengendalian yang baik untuk pemulihan hutan yang ada di Bima menjadi hutan yang Hijau kembali.


"Kita perlu langkah-langkah strategis untuk bagaimana hutan-hutan kita menjadi kembali hijau, saya mungkin tidak banyak tau tentang itu, namun perlu langkah-langkah praktis dan cepat untuk melakukan revolusi hijau hutan," terangnya.


Ada beberapa langkah yang coba di tawarkan untuk kemudian mengembalikan hutan-hutan yang ada di Bima menjadi hutan yang hijau kembali.


Pertama, perlu langkah-langkah seluruh masyarakat dan stake holder untuk melakukan revolusi hijau hutan atau pemulihan hutan yg terdegradasi, perlu penanaman-penanaman ulang terhadap hutang yang sudah rusak tersebut. Kedua, harus ada pengelolaan hutan yang baik oleh masyarakat sehingga tanah dan air yang dihasilkan oleh hutan yang sehat dapat bermanfaat juga bagi masyarakat. Ketiga, peningkatan produktifitas hutan, yaitu harus ada penanaman pohon-pohon produktif dan bermanfaat untuk jangka panjang, seperti tanaman obat, buah-buahan dsb. 

Lebih lanjut, harus memberi pemahaman kepada seluruh elemen masyarakat bahwa hutan itu sangat penting, serta kebijakan dari pemerintah harus berpihak kepada revolusi hijau hutan agar keberlangsungan hidup manusia di sekitar kita bisa bertahan, air mengalir, udara yang bagus hutan yang lebat. Terakhir, yaitu petani-petani harus di berikan lapangan pekerjaan, harus di pikirkan oleh pemerintah agar para petani tidak lagi merambah hutan dan menggunduli hutan.


"Musibah banjir yang terjadi di Bima memang tida lepas dari perambahan hutan oleh masyarakat secara berlebihan terutama untuk para petani jagung yang ada di Bima. hal ini terjadi akibat dari masyarakat yang hidupnya terbentur dengan masalah ekonomi dan sulitnya lapangan pekerjaan," ungkapnya.


Harapannya, pemerintah segera memikirkan dan mengeksekusi lapangan pekerjaan untuk para petani, menghasilkan kebijakan yang pro terhadap perbaikan hutan serta berpihak kepada masyarakat Bima secara Umum.*


AM/NI

×
Berita Terbaru Update