 |
Narasi Indonesia.com, Jakarta - Aspek hubungan internasional mendapat respons paling memuaskan dalam survei terbaru LSI Denny JA terkait satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran. Sementara itu, aspek ekonomi nasional mendapatkan 'rapor merah' dari enam aspek yang disurvei.
Adapun, enam aspek yang diuji di antaranya sosial budaya, keamanan nasional, hukum nasional, politik nasional, ekonomi nasional dan hubungan internasional.
"Ini yang menarik, yang menjawab buruk sangat buruk itu 34,8 persen. Sementara, yang menjawab baik sangat baik itu angkanya 21 persen. Sehingga kemudian kita hitung skornya dari rapor pemerintah di bidang ekonomi nasional itu hasilnya -13,8 persen. Jadi dalam satu tahun pemerintahan prabowo-Gibran itu skornya negatif," ucap peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dalam paparannya, Kamis (23/10/2025), dikutip pada laman resmi inews.id.
Sementara itu, responden yang menilai aspek hubungan internasional sangat buruk/buruk sebesar 5,3 persen, yang menjawab baik/sangat baik sebesar 68,8 persen. Sehingga jika dijumlah angkanya paling tinggi positifnya yakni 63,5 persen.
Untuk aspek sosial budaya yang menjawab buruk/sangat buruk sebesar 5,8 persen, yang menjawab baik/sangat baik sebesar 66,8 persen. Jika dihitung, skornya 61 persen atau pada nilai positif.
Kemudian, aspek keamanan nasional yang menjawab buruk/sangat buruk sebesar 12 persen, yang menjawab sangat baik/baik sebesar 60,5 persen. Jika dijumlah, angkanya sebesar 48,5 persen.
Aspek berikutnya, politik nasional yang menjawab sangat buruk/buruk sebesar 26,6 persen, yang menjawab baik/sangat baik sebesar 36 persen. Jika dijumlah angkanya 9,4 persen.
Selanjutnya, aspek hukum nasional yang menjawab buruk/sangat buruk sebesar 28 persen, yang menjawab baik/sangat baik sebesar 36,3 persen. Jika dijumlah angkanya 8,3 persen.
Sebagai informasi, survei LSI Denny JA ini dilakukan pada tanggal 10-19 Oktober 2025, dengan wawancara tatap muka langsung dengan1.200 responden yang diambil dengan metode multistage random sampling.
Dengan metode ini, margin of error yang diterapkan sebesar ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.*
