Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

SDN 3 Jepangpakis Kudus Wujudkan Sekolah Ramah Anak dengan Sambutan Hangat Guru

Kamis, 15 Mei 2025 | Mei 15, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-15T08:50:04Z

 

Doc. Para siswa dan guru memilih kebiasaan tos saat usai pembelajaran di kelas 6, SDN 3 Jepangpakis pada Rabu, (14/5)

Narasi Indonesia.com, KUDUS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus terus memperkuat komitmennya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan anak melalui program Sekolah Ramah Anak (SRA). Program ini menyasar berbagai jenjang pendidikan, khususnya sekolah dasar.

 

Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus gencar menggelar sosialisasi program SRA kepada kepala sekolah di berbagai wilayah, termasuk di Koordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan Jati. Salah satu sekolah yang telah mengikuti sosialisasi adalah SDN 3 Jepangpakis.

 

Kepala SDN 3 Jepangpakis, Ahmad Aliek Mochtar, menyambut baik inisiatif Pemkab ini. Ia menilai program SRA sangat penting untuk melindungi siswa dari berbagai bentuk kekerasan, seperti pelecehan seksual, perundungan (bullying), dan diskriminasi berbasis gender.

 

Doc. Kepala SDN 3 Jepangpakis, Ahmad Aliek Mochtar. (rm/Narasiindonesia)


“Program Sekolah Ramah Anak sangat krusial untuk menjaga siswa, terutama perempuan, dari ancaman pelecehan seksual, perundungan, dan bentuk kekerasan lainnya,” ujarnya saat ditemui pada Rabu (14/5/2025).

 

Ia menegaskan pentingnya lingkungan sekolah yang nyaman agar siswa dapat belajar dan bermain tanpa tekanan. “Sekolah ramah anak adalah tempat di mana anak merasa aman dan diterima, sehingga mereka senang datang ke sekolah dan proses belajar berjalan optimal,” tambahnya.

 

Sebagai tindak lanjut, SDN 3 Jepangpakis mulai mengintegrasikan nilai-nilai SRA dalam kegiatan sekolah, salah satunya melalui pesan moral saat upacara bendera. “Kami rutin menyampaikan pesan tentang anti-bullying dan saling menghormati, terutama saat sambutan upacara Senin, sebagai momen strategis untuk menanamkan nilai-nilai ini,” jelas Ahmad.

 

Ia juga mengamati adanya kelompok-kelompok kecil di kalangan siswa yang berpotensi memicu konflik atau perundungan. Untuk itu, sekolah mendorong sikap inklusif agar siswa tidak bersikap eksklusif dalam pergaulan.

 

Selain itu, SDN 3 Jepangpakis menerapkan kebiasaan sederhana namun bermakna, seperti menyambut siswa di gerbang sekolah setiap pagi. “Sapaan hangat dari guru di pagi hari memberikan dampak positif bagi semangat siswa,” katanya.

 

Sekolah juga memasang tulisan dan spanduk bertema “Dilarang Merokok”, “No Bullying”, dan sejenisnya di area strategis sebagai bagian dari edukasi karakter. “Kami ingin membentuk karakter siswa sejak dini melalui langkah-langkah ini,” ungkapnya.

 

Ahmad berharap SDN 3 Jepangpakis tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu, tetapi juga wadah membentuk karakter mulia. “Kami ingin mencetak anak-anak yang cerdas secara akademik, emosional, dan sosial, dengan kepribadian baik dan kemampuan berpikir matang,” tutupnya. (uma/fat)


Sumber:

narasiindonesia.com

joglojateng.com


×
Berita Terbaru Update