Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pendidikan Militer Solusi untuk Anak-anak Nakal

Jumat, 02 Mei 2025 | Mei 02, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-02T20:27:25Z


Narasi Indoneia.com, Jakarta - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau biasa disapa Kak Seto mengapresiasi program yang digagas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Menurut Kak Seto, program pembinaan disiplin dan karakter yang bekerja sama dengan TNI-Polri ini merupakan solusi bagi masa depan anak-anak bermasalah.


"Saya kira tepat untuk membangun karakter anak pendidikan dasar dan menengah sesuai karakter profil pelajar Pancasila yakni, akhlak mulia, gotong royong, kebhinekaan lobal, menghargai perbedaan, disiplin, kreativitas, juga kritis," ujar Kak pada Jumat, 2 Mei 2025, dikutip pada laman resmi Liputan6.com


Meski begitu, Kak Seto memberikan penekanan agar dalam pelaksanaan program ini harus tetap ramah anak dan tidak menggunakan kekerasan fisik yang justru akan berdampak negatif pada psikologi anak.


"Itu semua pendidikan yang bagus, tetapi tidak dengan cara-cara keras, dipukul. Tetap harus ramah anak. Ini tetap adalah anak, jadi mohon dengan tidak dengan cara-cara militer. Kedisiplinannya boleh diambil, tetap harus ramah anak atau layak anak," kata Kak Seto.


Kak Seto menyarankan agar program ini tidak berhenti sampai para siswa selesai menjalani kegiatan di barak. Potensi atau bakat para siswa yang selama ini terpendam dan akhirnya bisa terlihat saat mengikuti program, harus dapat disalurkan ke depannya.


"Harus ada kelanjutannya yaitu potensi setiap siswa harus ada penyalurannya. Yang mau teriak-teriak, kasih nyanyi, main band. Main lagu metal, teriak-teriak. Yang suka nendang-nendang, ya main bola. Yang suka berantem, tawuran, kasih sarana bela diri. Seperti zaman Pak Ali Sadikin, menyediakan gelanggang remaja. Itu salah satu untuk menangani anak-anak bandel, susah diatur. Harus ada sarana," ujar Kak Seto.


"Kami mengapresiasi terhadap langkah yang sudah dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Pak Dedi Mulyadi. Artinya, sejauh ini demi kebaikan untuk anak, masa depan anak, itu baik," ucap Kak Seto.


Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, menjelaskan pendidikan semimiliter untuk para pelajar diterapkan paling cepat selama enam bulan dan paling lama selama satu tahun. Harapannya, para siswa yang biasa berbuat tidak baik, bisa mengubah perilakunya menjadi lebih baik.


"Semoga dengan pendidikan militer ini, para siswa bisa mengubah kebiasaan buruk menjadi berperilaku baik. Menghormati orang tuanya, tidak melawan dan tidak nakal lagi," kata Saepul.


Dalam pelaksanaannya, kata Saepul, masing-masing siswa nakal akan dibawa ke markas TNI dengan ditemani orang tuanya.


Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto, mengatakan pada tahap awal program pembinaan atau pendidikan semimiliter ini diikuti sekitar 30-40 pelajar. "Mereka dibina langsung oleh anggota TNI dari Resimen Armed," kata Saepul.


Purwanto menjelaskan kegiatan ini terlaksana atas kesepakatan antara Dinas Pendidikan Purwakarta, Kantor Cabang Dinas Wilayah IV Disdik Jawa Barat, Kementerian Agama, hingga Dewan Pendidikan.


Menurut Saepul, semua pihak sepakat dan sepaham kalau pendekatan militer diperlukan untuk menanamkan kembali nilai-nilai disiplin di kalangan pelajar. Termasuk menanamkan rasa tanggung jawab dan nasionalisme yang dinilai mulai luntur di kalangan generasi muda.*

×
Berita Terbaru Update