Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Perkembangan Indonesia Melalui Efektivitas Multilateral G20

Selasa, 03 Januari 2023 | Januari 03, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-01-04T03:44:00Z

Penulis Rahmat Agus Setiawan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (dok. pribadi)

Narasi Indonesia.com, MALANG-Forum G20 merupakan hubungan kerjasama multilateral antara negara-negara maju dan berkembang yang bertujuan untuk memajukan ekonomi semua pihak negara, di lain sisi negara-negara yang ada di dalam forum G20 telah memenuhi kriteria yang di tentukan oleh kesepakatan negara-negara yang tergabung di dalamnya, seperti negara dengan ekonomi yang berpengaruh di dunia, salah satunya indonesia. Dari awal terbentuknya G20, Indonesia dinilai sebagai salah satu negara kawasan asia yang memiliki daya pengaruh dan keunggulan ekonomi yang kuat sejak pemulihan krisis ekonomi tahun 1997-1998 (kemenkeu.go.id). 


Secara historis G20 merupakan G7 yang di bentuk pada tahun 1999 untuk merespon krisis ekonomi yang melanda kawasan asia, forum yang beranggokan Uni Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Jerman, Inggris dan Jepang. Forum ini merepresentasikan negara-negara yang memiliki pengaruh dan aktivitas ekonomi yang paling besar dalam aspek produktivitas atau dengan adanya populasi yang menjadi daya serap konsumsi ekonomi dunia paling besar. Perkembangan G7 dalam merehabilitasi krisis ekonomi dunia meberikan peluang bagi negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia.


Dengan mengundang negara-negara dengan pengaruh ekonomi yang tinggi. Perkembangan G20 menjadi intens setelah krisis ekonomi yang melanda amerika serikat dan wilayah Eropa tahun 2008, sehingga setiap terjadi krisis dari negara-negara yang ada dalam forum tersebut, maka akan menjadi isu krusial yang harus segera di atasi, sebab setelah krisis amerika dan wilayah eropa tahun 2008, G20 telah menjalin kerjasama yang lebih efektif sekaligus merubah KTT yang menghadirkan pemimpin-pemimpin negara yang sebelumnya hanya di hadiri oleh mentri keuangan dan Gubernur bank.


Forum G20 merangkum beberapa negara-negara berkembang dan maju dalam mengatasi krisis ekonomi, ini merupakan solusi yang ideal bagi negara-negara yang mengalami krisis ekonomi, seperti yang terjadi di Indonesia krisis moneter 1998. Adapun negara-negara yang di rangkum forum G7 sehingga forum tersebut di rubah menjadi G20 (Group of Twenty), antara lain ialah Afrika Selatan, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, India, Italia, Mexiko, Korea Selatan, Rusia, Tiongkok, Turki dan Indonesia.


Sebagai negara yang bergabung dalam forum G20, Indonesia sudah di pastikan sebagai salah satu negara berkembang asia yang memiliki pengaruh dalam aspek perekonomian dari negara berkembang lainya, contohnya seperti Malaysia, Filipina, Thailand dan Korea Selatan yang mengalami krisis moneter pada tahun 1997-1998.


Ada dua negara asia yang di undang dalam penanganan krisis yang melanda pada saat itu, yaitu Indonesia dan Korea Selatan, sebab kedua negara tersebut nilai pandang sebagai negara yang mampu berkontribusi dan bekerjasam dalam merehabilitasidan krisis ekonomi yang melanda di berbagai negara. Indonesia dan Korea Selatan mendapat kemudahan serta dorongan untuk memudahkan pemulihan ekonomi dibandingkan negara lainnya.


Perkembangan Indonesia dapat terlihat dengan adanya bantuan eksternal yang di manfaatkan dalam hubungan kerjasama G20 untuk berkontribusi dalam pemulihan perekonomian nasional dari peran nyata forum ini, di kutip dari situs bi.go.id, "BANK INDONESIA" menjelaskan terkait peran nyata G20, yaitu, pertama penanganan krisis keuangan Global 2008, kedua Kebijakan pajak, ketiga Kontribusi penanganan pandemic Covid-19 serta isu-isu internasional lainya yang membahas terkait perdagangan, iklim dan pembangunan.


Misi besar Indonesia menjadi negara maju 2045 mendapat dukungan kuat dengan adanya kerjasama multilateral 19 negara dunia (Group of Twenty). Di kutip dari www.setneg.go.id, manfaat langsung yang di raih oleh Indonesia adalah meningkatnya devisa dan pariwisata negara setelah tertekan pada saat pandemik yang melanda Indonesia, selain itu kosumsi domestik dari optimalisasi peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga mengalami peningkatan, peningkatan di aspek PDB yang mencapai Rp.1,7 triliun, dan penyerapan tenaga kerja mencapai sekitar 33.000 orang dalam berbagai sektor.


Dalam perkembangan zaman yang dinamis, negara-negara dunia tidak dapat memastikan dirinya untuk selalu aman dalam cengkraman krisis yang melanda dan begitupun Indonesia. Dari banyaknya krisis-krisis yang telah melanda berbagai negara, semoga forum-forum Kerjasama selalu peka terhadap isu yang bermunculan, sehingga negara dan masyarakat mendapatkan keamanannya dalam melakukan aktivitas sosial.*


Penulis

Rahmat Agus Setiawan (Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang)


Editor

AF/NI


×
Berita Terbaru Update