Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di NTB Mengalami Peningkatan

Minggu, 09 Oktober 2022 | Oktober 09, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-10-09T10:07:37Z

Presiden Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan Mataram

Kekerasan perempuan dan anak di NTB semakin meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana mencatat kurang lebih 4.138 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dari tahun 2017 sampai 2021.


Dari kasus ini yang banyak terjadi adalah kekerasan seksual, fisik dan psikologis. Kekerasan seksual merupakan setiap perbuatan merendahkan, menghina, menyerang, dan/atau perbuatan lainnya terhadap tubuh, keinginan seksual seseorang, dan/atau fungsi reproduksi, secara paksa bertentangan dengan kehendak seseorang, yang menyebabkan seseorang itu tidak mampu memberikan persetujuan dalam keadaan bebas, karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau relasi gender, yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan atau kesengsaraan secara fisik, psikis, seksual, kerugian secara ekonomi, sosial, budaya, dan/atau politik.


Kekerasan fisik merupakan perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat di antaranya ditonjok, ditendang, dicambuk, dipukul, dicekik, dibekap, ditenggelamkan, dibakar, diserang, atau diancam dengan pisau atau senjata lainnya.


Kekerasan psikologis merupakan perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan/atau penderitaan psikis berat pada perempuan dan anak, seperti intimidasi, pelecehan, penguntitan, dipermalukan, menyaksikan kekerasan terhadap anggota keluarga, menyaksikan pornografi, menyaksikan penyiksaan hewan, dan melarang mengunjungi anak.


Maka dengan bertambahnya kasus ini perlu adanya rumah edukasi mengenai pentingnya menjaga perasaan perempuan dan anak. Dengan adanya rumah edukasi yang disediakan oleh pemerintah bisa memberikan motivasi dan harapan bagi masyarakat mengenai perbuatan yang menyakiti hati dan perasaan orang lain.


Disinilah peran pemuda/i NTB dalam memberikan sebuah pemahaman yang mendukung terselenggaranya kehidupan yang bersosial bagi masyarakat NTB agar tidak melakukan kekerasan terhadap perempuan dan anak. (Jangan kau sakiti kami).


Penulis
Yusi Ramadani (Presiden Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan Mataram)
×
Berita Terbaru Update