![]() |
Narasi Indonesia.com, Jakarta - Setidaknya 39 orang tewas, termasuk anak-anak, dalam sebuah rapat umum politik di negara bagian Tamil Nadu, India selatan. Puluhan ribu orang berkumpul pada hari Sabtu di sebuah acara kampanye untuk aktor yang kini menjadi politisi, Vijay, di distrik Karur selatan.
Acara tersebut tertunda beberapa jam, lapor media lokal. Gambar yang disiarkan di televisi menunjukkan orang-orang pingsan di tengah kerumunan yang padat, dikutip
5 Fakta Tragedi Kampanye Politik yang Menewaskan 39 Orang, dikutip pada laman resmi inews.id.
1. Anak-Anak Juga Jadi Korban
Kepala Menteri Tamil Nadu, MK Stalin, mengatakan kepada wartawan di Karur bahwa korban tewas termasuk setidaknya 17 perempuan, 13 laki-laki, dan sembilan anak-anak. "Sebanyak 51 orang lainnya sedang menjalani perawatan," katanya, dilansir BBC.
Kompensasi sebesar satu juta rupee (USD11.300; £8.400) akan diberikan kepada keluarga korban, tambah Stalin, dan akan ada penyelidikan atas insiden tersebut.
Seorang pria mengatakan kepada kantor berita India ANI dari luar rumah sakit bahwa kedua putra saudaranya hadir di acara tersebut.
"Yang sulung telah meninggal dunia, yang bungsu hilang. Kerabat saya, adik ipar saya, sedang dirawat di ICU. Apa yang harus saya lakukan?" katanya.
Vijay menulis dalam sebuah pernyataan daring bahwa hatinya "hancur" dan bahwa ia merasakan "rasa sakit dan duka yang tak tertahankan dan tak terlukiskan".
Ia menyampaikan "simpati dan belasungkawa terdalamnya" kepada keluarga korban, dan doa untuk "kesembuhan yang cepat" bagi mereka yang berada di rumah sakit.
2. Tragedi yang Terus Berulang
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan insiden itu "sangat disayangkan" dan "sangat menyedihkan" dalam sebuah unggahan di X.
Kecelakaan maut bukanlah hal yang jarang terjadi di India, dan tahun ini saja telah terjadi beberapa insiden tragis serupa, termasuk di festival Kumbh Mela Hindu yang terkenal dan di luar stadion kriket.
3. Tragedi yang Dipicu Konspirasi
Partai TVK, yang dipimpin aktor sekaligus politisi Vijay, menuduh adanya konspirasi DMK di balik insiden penyerbuan pada demonstrasi kemarin di Karur yang menewaskan puluhan orang.
Pengacara TVK, Arivazhagan, mengatakan kepada NDTV bahwa partainya telah mengajukan petisi ke Pengadilan Tinggi Madras yang mendesak pengadilan untuk membentuk Tim Investigasi Khusus atau melimpahkan kasus tersebut ke badan pusat CBI. Arivazhagan membantah pernyataan pemerintah negara bagian bahwa pedoman keselamatan telah dilanggar pada demonstrasi di Karur.
Arivazhagan, koordinator hukum TVK tingkat negara bagian, mengatakan mereka akan mengajukan kasus ini ke pengadilan tinggi Madurai besok. "Ada konspirasi, konspirasi kriminal dalam insiden di Karur, jadi kami meminta pengadilan tinggi yang terhormat untuk menyelidiki masalah ini secara independen, bukan oleh badan negara," ujarnya kepada NDTV. "Pengadilan harus membentuk tim investigasi khusus, atau mereka harus melimpahkan kasus ini dari kepolisian Tamil Nadu ke CBI," ujarnya.
4. Partai Berkuasa di Distrik Dituduh Jadi Dalang
Ketika ditanya apakah TVK tidak memercayai penyelidikan polisi negara bagian, pengacara tersebut menjawab, "Ada konspirasi kriminal. Kami menerima informasi yang dapat dipercaya dari penduduk setempat, dan kami memiliki beberapa rekaman CCTV. Rekaman itu menunjukkan adanya konspirasi kriminal oleh beberapa fungsionaris partai berkuasa di distrik Karur."
Menanggapi tuduhan pemerintah DMK bahwa demonstrasi tersebut melanggar pedoman keselamatan yang ditetapkan oleh polisi, Arivazhagan mengatakan, "Kami tidak melanggar ketentuan apa pun yang ditetapkan oleh polisi, kami tidak melanggarnya." Ia mengatakan TVK telah menyelenggarakan beberapa acara selama beberapa bulan terakhir di Madurai, Trichy, Ariyalur, Thiruvarur, Nagapattinam, dan Namakkal. "Bagaimana ini bisa terjadi di Karur, itulah pertanyaannya. Hal ini menimbulkan keraguan."
DMK belum berkomentar mengenai tuduhan konspirasi tersebut. Syed Hafeezullah, juru bicara partai, mengatakan kepada NDTV, "Kami tidak ingin mempolitisasi hal ini. Hukum akan berjalan sebagaimana mestinya. Mereka yang melontarkan tuduhan semacam itu sebaiknya terlebih dahulu mengintrospeksi perilaku pimpinan partai mereka."
5. Penundaan Kedatangan Vijay Disorot
Sumber di pemerintah negara bagian mengatakan orang-orang telah berkumpul di lokasi demonstrasi Karur sejak siang hari, tetapi Vijay baru tiba sekitar pukul 19.00. Kerumunan 27.000 orang berkumpul di lokasi berkapasitas sekitar 10.000 orang tersebut. Sumber tersebut mengklaim penundaan itu disengaja dan para pemimpin TVK ingin massa semakin banyak.
Menepis klaim ini, pengacara TVK mengatakan, "Penundaan itu bukan kesalahan kami. Penundaan itu disebabkan oleh lalu lintas yang buruk. Itulah alasan kami tidak dapat mencapai tujuan tepat waktu."
Pemerintah negara bagian telah merespons tragedi tersebut dengan tegas, dengan melaporkan pelanggaran keselamatan di demonstrasi Karur. Sekretaris Jenderal TVK, N Anand, Sekretaris Jenderal Gabungan, Nirmal Kumar, dan Sekretaris Distrik Karur Barat, VP Mathiyazhagan, kini menghadapi kasus pembunuhan berencana yang tidak termasuk dalam kategori pembunuhan berencana, dan kasus-kasus lainnya di kepolisian. Pemerintah negara bagian juga telah memerintahkan penyelidikan yudisial yang dipimpin oleh seorang pensiunan hakim Pengadilan Tinggi.*