Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Arianto Kogoya Tekankan Bahaya Radikalisme dan Hoaks di Media Sosial

Jumat, 26 Desember 2025 | Desember 26, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-26T11:48:22Z

 
Narasi Indonesia.com, Jayawijaya - Anggota DPD RI/MPR RI, Arianto Kogoya, S.E., melaksanakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan dihadiri oleh Pemuda Jemaat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Napuapada Senin, 8 Desember 2025. Kegiatan ini berlangsung di Pemuda POS PI GIDI, Napua, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, dan diikuti oleh sekitar 150 peserta yang terdiri dari pemuda dan anggota jemaat, pada Jumat (26/12/2025).


Dalam kegiatan tersebut, Arianto Kogoya menyampaikan pentingnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta Bhinneka Tunggal Ika, sebagai fondasi utama dalam menjaga persatuan bangsa di tengah tantangan era digital.


Salah satu materi utama yang disoroti adalah fenomena maraknya radikalisme dan penyebaran hoaks di media sosial. Arianto menjelaskan bahwa perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat telah membuka ruang luas bagi penyebaran paham-paham radikal dan informasi palsu yang kerap menyasar generasi muda. Media sosial, menurutnya, sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk memecah belah persatuan, menanamkan kebencian, serta melemahkan nilai-nilai kebangsaan.


Lebih lanjut, Arianto Kogoya memaparkan bahaya yang dapat ditimbulkan akibat radikalisme dan hoaks, antara lain tergerusnya rasa nasionalisme, munculnya konflik sosial, menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap negara dan institusi, serta ancaman terhadap keutuhan NKRI. Ia menegaskan bahwa radikalisme dan hoaks bukan hanya persoalan informasi, tetapi juga ancaman serius bagi stabilitas sosial dan keamanan nasional.


Sebagai langkah preventif, Arianto menekankan pentingnya strategi melawan radikalisme dan hoaks melalui literasi digital berbasis Pancasila. Ia mengajak para pemuda untuk menjadi pengguna media sosial yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam menyaring informasi. Sikap saling menghargai, toleransi, gotong royong, serta cinta tanah air harus tercermin dalam aktivitas digital sehari-hari.


“Pemuda harus menjadi garda terdepan dalam menangkal radikalisme dan hoaks. Dengan literasi digital yang berlandaskan Pancasila, kita dapat menciptakan ruang digital yang sehat, damai, dan memperkuat persatuan bangsa,” ujar Arianto Kogoya dalam pemaparannya.


Kegiatan sosialisasi ini berlangsung dengan tertib dan penuh antusiasme. Para peserta aktif berdiskusi dan menyampaikan pandangan terkait tantangan kebangsaan di era digital. Melalui kegiatan ini, diharapkan pemuda Jemaat GIDI Napua semakin memiliki kesadaran kebangsaan yang kuat serta mampu mengimplementasikan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.*


(k/NI)

×
Berita Terbaru Update