Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pemerintah Kucurkan Rp 30 Triliun untuk BLT, Anggarannya dari Hasil Efisiensi

Jumat, 17 Oktober 2025 | Oktober 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-17T16:47:20Z


Narasi Indonesia.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengucurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 35.046.783 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan anggaran Rp 30 triliun. Program ini merupakan bagian dari stimulus tambahan untuk periode Oktober-Desember 2025.


Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dana Rp 30 triliun tersebut merupakan hasil dari efisiensi atau realokasi anggaran kementerian dan lembaga pada 2025, dikutip pada laman resmi Kumparan.com.


“(Yang baru) Rp 30 triliun (sumbernya) APBN, hasil efisiensi, realokasi anggaran,” tutur Airlangga di depan Kantor PT POS, Jakarta Pusat, Jumat (17/10).


Lebih lanjut Airlangga menjelaskan anggaran Rp 30 triliun itu di luar dari anggaran 8 program stimulus sebelumnya yang sebesar Rp 16,2 triliun. "(Stimulus keseluruhan) Rp 16,2 triliun (8 program stimulus sebelumnya) ditambah Rp 30 triliun (stimulus terbaru),” jelasnya.


Nantinya, BLT ini akan disalurkan melalui Kementerian Sosial setiap bulan kepada 35.046.783 juta KPM melalui program keluarga harapan dan bantuan sembako.


Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi kemudian menjelaskan mengenai sumber dana BLT senilai Rp 30 triliun yang berasal dari hasil efisiensi anggaran pemerintah.


Menurut dia, efisiensi dilakukan dengan cara mengurangi belanja-belanja yang dianggap tidak produktif agar dapat direalokasi ke kegiatan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.


Setelah dilakukan evaluasi pada akhir tahun, pemerintah menemukan adanya ruang fiskal yang cukup besar untuk dialihkan menjadi bantuan sosial.


“Oleh karena perhitungan itulah kemudian pemerintah memutuskan untuk memberikan Bantuan Langsung Tunai selama 3 bulan di desil 1 sampai desil 4 yang mungkin ini belum pernah terjadi sebelumnya. Itu akibat kita berhasil melakukan penghematan dari anggaran yang kita miliki selama 1 tahun” jelasnya.


Sebelumnya pemerintah mengumumkan 8 Program Akselerasi 2025 dengan total anggaran untuk rincian paket stimulus ini sebesar Rp 16,23 triliun yaitu magang untuk fresh graduate, perluasan insentif Pajak Penghasilan (PPh) 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) yang menyasar sektor pariwisata, hotel, restoran, dan kafe.


Lalu bantuan pangan 10 kg beras untuk 18,3 juta KPM, diskon sebagian iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) bagi 731 ribu pekerja informal seperti pengemudi ojol, sopir, kurir, dan logistik.


Program lain mencakup manfaat layanan tambahan perumahan BPJS Ketenagakerjaan, berupa relaksasi bunga kredit KPR, apartemen, maupun rumah tapak. Pemerintah juga menyiapkan program padat karya tunai atau cash for work yang akan menyerap lebih dari 609 ribu tenaga kerja pada periode September-Desember 2025.


Program ketujuh adalah percepatan deregulasi tata ruang melalui integrasi RDTR digital ke sistem Online Single Submission (OSS). Terakhir, pemerintah meluncurkan program perkotaan berbasis gig economy dengan pilot project di Jakarta.*

×
Berita Terbaru Update