Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Hasby Yusuf Mengapresiasi Program Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk Maluku Utara

Kamis, 08 Mei 2025 | Mei 08, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-09T04:37:54Z


Narasi Indonesia.com, Jakarta – Anggota DPD RI Hasby Yusuf Dapil Maluku Utara, mengapresiasi langkah strategis Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menetapkan Maluku Utara sebagai bagian dari program percepatan dan penguatan kebudayaan nasional. Dalam rapat bersama Komite III DPD RI, Fadli Zon menyampaikan bahwa Maluku Utara akan difokuskan dalam pengembangan budaya bahari dan jalur rempah.


"Ini merupakan upaya mengembalikan sejarah dan identitas Maluku Utara sebagai negeri rempah dan budaya bahari," ujar Hasby Yusuf.


Menurut Hasby Yusuf, langkah ini sangat tepat mengingat peran historis Maluku Utara dalam jalur perdagangan rempah dunia serta tradisi bahari yang masih hidup hingga kini.


Dalam program prioritas Kementerian Kebudayaan tahun 2025, beberapa situs bersejarah di Maluku Utara juga masuk dalam daftar pelestarian cagar budaya. Benteng Kalamata di Ternate dan Benteng Tahula di Tidore menjadi dua di antaranya.


“Saya telah mengusulkan agar Kadaton Kesultanan Bacan, Kadaton Kesultanan Jailolo, dan Benteng Nassau di Moti juga dimasukkan sebagai program prioritas,” ungkap Hasby Yusuf.


Ia juga menyoroti langkah Kementerian Kebudayaan dalam perlindungan tradisi melalui alokasi anggaran bagi museum daerah. Setiap museum rencananya akan menerima dana antara Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar.


"Karena itu, kami berharap para pengelola museum di Maluku Utara dapat melakukan standarisasi agar dana ini benar-benar efektif," jelas Hasby Yusuf.


Lebih lanjut, ia menyampaikan apresiasi terhadap Dana Indonesiana, dana abadi kebudayaan yang bertujuan memperluas akses masyarakat dalam pemajuan kebudayaan.


“Saya berharap para penggiat budaya, baik individu, kelompok, maupun komunitas di Maluku Utara bisa memanfaatkan program Dana Indonesiana untuk kepentingan pemajuan kebudayaan kita,” ujar Hasby Yusuf.


Dalam program Rumah Budaya Indonesia (RBI) di luar negeri, Hasby juga mengusulkan agar Pemerintah Kota Tidore diikutsertakan dalam RBI Afrika Selatan, serta Pemerintah Kota Ternate dalam RBI Filipina.


"Tidore memiliki hubungan historis dengan Tuan Guru, Qadi Kesultanan Tidore dan komunitas Tidore di Cape Town, Afrika Selatan. Sementara Ternate memiliki keterkaitan sejarah dengan Cavite Ternate di Filipina," jelasnya.


Ia juga menyoroti pentingnya program repatriasi warisan budaya Indonesia dari luar negeri, khususnya yang berasal dari Ternate dan Tidore. Menurut Hasby Yusuf, warisan budaya yang tersimpan di Belanda, Portugal, dan Spanyol perlu didata dan dikembalikan.


“Saya ingin benda budaya dan dokumen terkait Tidore dan Ternate direpatriasi agar generasi mendatang dapat mengetahui sejarah secara komprehensif,” ungkap Hasby Yusuf.

Sebagai penutup, Hasby Yusuf menyampaikan salam dan undangan dari Sultan Tidore kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk hadir dan menyampaikan pidato kebudayaan dalam Festival Kebudayaan Tidore yang digelar bertepatan dengan Hari Jadi Tidore.


“Saya juga mengusulkan agar Tidore ditetapkan sebagai Kota Kebudayaan, mengingat sejarahnya sebagai bekas ibu kota Provinsi Perjuangan Irian Barat, serta kekayaan tradisi dan warisan rempah yang masih terjaga,” ujar Hasby Yusuf.*


(s/NI)

×
Berita Terbaru Update