Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Hadiri Dies PMKRI ke-78, Menteri Agama RI Ajak PMKRI Rawat Bingkai Persaudaraan Sejati

Kamis, 29 Mei 2025 | Mei 29, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-30T02:25:00Z


Narasi Indonesia.com, Jakarta - Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) menggelar agenda malam puncak Dies Natalis Pmkri ke 78 tahun di Balroom Oria Hotel, Menteng Jakarta Pusat, pada Rabu (28/5/2025).


Sejumlah kementerian lembaga,ormas dan okp cipayung plus,internal Pmkri dan hirarki gereja hadir dalam kegiatan tersebut tidak hanya itu senior alumni Pmkri turut hadir dalam agenda akbar tersebut.


Ketua Presidium Pengurus Pusat Pmkri Periode 2024-2026 saudari Susana Marianti Florika Kandaimu dalam pidato kebangsaannya menyampaikan Hari ini, kita berdiri tegak dalam momentum bersejarah untuk menyambut ulang tahun ke-78 Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Sanctus Thomas Aquinas. Usia yang bukan sekadar angka, tetapi bukti bahwa PMKRI telah tumbuh menjadi institusi moral dan intelektual yang mewarisi cita-cita luhur perjuangan bangsa. Sejak berdiri pada 25 Mei 1947, PMKRI telah menjadi bagian denyut nadi perjuangan nasional, lahir dari rahim Republik, dibesarkan oleh semangat kemerdekaan, dan ditempa dalam pergulatan ideologi, identitas dan keadilan.


Pada momentum yang penuh makna ini, saya ingin menegaskan bahwa “PMKRI tidak hanya menjadi saksi zaman, tetapi juga penggerak zaman”. Kita dipanggil untuk terus memperkuat peran sebagai motor penggerak perubahan, yang melahirkan solusi konkret dalam menghadapi tantangan bangsa dan Gereja. 


Dengan semangat Kristianitas, Fraternitas dan intelektualitas yang kokoh, mari kita lanjutkan perjuangan ini dengan langkah nyata demi masa depan yang lebih adil, bermartabat, dan berkelanjutan.



Dies Natalis PMKRI ke-78 tahun ini mengangkat tema “Memperkokoh Semangat Kebangsaan Menuju Indonesia Berdaulat” bukanlah sekadar slogan, melainkan panggilan sejarah untuk hadir secara utuh dalam pembangunan bangsa yang adil, berkelanjutan dan bermartabat. 


Berangkat dari refleksi Pengurus Pusat PMKRI terhadap situasi hari ini. Sebagai sebuah bangsa yang terbentuk oleh aneka suku, agama, ras, budaya, dan golongan. Indonesia hanya bisa bertahan dan langgeng manakala seluruh elemen bangsa tersebut bersatu padu, bahu membahu dan bekerja bersama-sama.


Kita sedang menyongsong satu fase penting dalam sejarah bangsa yaitu: Bonus Demografi. Lebih dari 64% penduduk Indonesia kini berada dalam usia produktif. Ini adalah berkah, tapi bisa berubah menjadi bencana demografi jika kita gagal mengelola pendidikan, lapangan kerja dan akses terhadap teknologi dan inovasi. Fenomena "Jebakan Keterampilan" mulai terlihat, di mana lulusan perguruan tinggi kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka.


Dalam menyambut puncak bonus demografi pada tahun 2030, salah satunya tidak terlepas dari kemandirian/pemberdayaan ekonomi.


 PMKRI sebagai satu satu elemen penting negara, harus membangun ekosistem kader yang mampu berwirausaha dan menjadi pelaku ekonomi rakyat. Kita harus keluar dari jebakan konsumtif menuju ekonomi yang berakar pada solidaritas dan keberlanjutan.


Di sudut-sudut negeri ini, ada komunitas yang selama ribuan tahun menjaga hutan, sungai dan gunung. Mereka adalah masyarakat adat. Namun hingga kini, pengakuan terhadap hak-hak mereka masih minim. Menurut data terbaru dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) yang dipublish di media Kompas.id per tanggal 27 Mei 2025, sepanjang tahun 2024 terjadi 121 kasus kriminalisasi dan perampasan wilayah adat yang melibatkan 140 komunitas masyarakat adat di Indonesia. Luas wilayah adat yang dirampas mencapai 2,8 juta hektar dengan sektor tertinggi berasal dari perkebunan skala besar, pertambangan, serta proyek infrastruktur dan energi dalam skema Proyek Strategis Nasional (PSN).


konflik bersenjata di Tanah Papua yang berkepanjangan terkhususnya wilayah pegunungan seperti Puncak, Intan Jaya, dan Nduga telah menimbulkan korban jiwa dan memaksa puluhan ribu warga sipil mengungsi. Pendekatan keamanan yang dominan justru memperdalam trauma dan memperkuat stigma bahwa masyarakat Papua adalah objek pengamanan, bukan subjek kemanusiaan yang harus dilindungi. 


Dalam pernyataan pers Forum Komunikasi dan Aspirasi Masyarakat Papua MPR RI (FOR PAPUA MPR RI) menegaskan bahwa kebijakan pragmatis dan jangka pendek telah gagal menyelesaikan akar persoalan yang kompleks. Karena itu, diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap pendekatan pemerintah pusat dengan menekankan solusi yang humanis, rekonsiliatif, dan berbasis HAM yang terimplementasi nyata dan berkelanjutan.


Maka, dalam kesempatan yang bermartabat ini, saya selaku Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI menegaskan bahwa “PMKRI berpihak pada perdamaian yang bermartabat, berpihak pada rakyat kecil yang menjadi korban dan berpihak pada masa depan (Tanah Papua) yang damai, sejahtera dan setara dalam bingkai NKRI. 


Konflik Papua bukan hanya soal senjata dan separatisme, tetapi juga soal ketidakadilan struktural, pengabaian identitas kultural dan eksploitasi ekonomi yang berkepanjangan. Damainya Papua adalah syarat mutlak bagi tegaknya kedaulatan bangsa Indonesia. Maka, dengarkan suara rakyat Papua, libatkan mereka dalam setiap kebijakan, dan tidak boleh ada kebijakan yang dibuat sepihak dan sektoral demi membangun masa depan yang adil dan bermartabat untuk Tanah Papua. Tutup Susan.


 Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, mengajak Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) untuk bersama-sama menjadi agen dalam menanamkan nilai-nilai cinta kasih dan memperkuat kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Menag Nasaruddin saat menghadiri perayaan Dies Natalis ke-78 PMKRI di Jakarta, Rabu (28/5/2025).


Menag menjelaskan bahwa agama adalah panduan. Karenanya, organisasi atau institusi yang menyandang agama di dalamnya memiliki tanggung jawab untuk menjaga nama baik agama itu sendiri.


“PMKRI menyandang nama agama di dalamnya. Agama adalah rem yang membatasi keinginan agar tidak melampaui batas, namun juga menjadi kompas yang mengarahkan kita menuju keselamatan,” ujar Menag.


Menag pun memperkenalkan program Kurikulum Cinta yang tengah dijalankan di Kemenag RI. Ia menjelaskan pada intinya kurikulum cinta adalah konsep yang menekankan kasih saying anatar umat, dan menekankan pentingnya menjauhkan agama dari ajaran kebencian.


“Indonesia ini luar biasa plural. Pulaunya banyak, sukunya banyak, budayanya beragam, agamanya pun bermacam-macam. Namun tetap hidup damai. Ini adalah keajaiban Indonesia,” ucapnya.


Menurutnya, jika kita sebagai umat selalu mencari perbedaan dalam ajaran masing-masing dan mengajarkan kebencian sejak dini, maka dampaknya sangat membahayakan masa depan bangsa. “Padahal kalau kita mau jujur, lebih mudah mencari persamaan antaragama daripada perbedaannya. Tapi yang sering terjadi, kita justru sibuk memperbesar perbedaan,” tukasnya.


Menag memperkenalkan konsep Trilogi Kerukunan, yaitu kerukunan antarumat beragama, kerukunan antara manusia dan alam, serta kerukunan antara manusia dan Tuhan. “Ketiganya harus berjalan beriringan. Jika salah satu terganggu, maka harmoni keseluruhan ikut terganggu,” jelasnya.


Ia pun mengajak PMKRI untuk menjadi bagian dari gerakan kolaboratif untuk bersama-sama mendekatkan umat dengan ajaran agamanya, “Sudah waktunya kita saling berkolaborasi. Semakin kita dekat dengan kitab suci, semakin bijak dan lapang dada. Sebaliknya, kedangkalan pemahaman dapat melahirkan intoleransi,” ajak Menag.


Menag meyakini bahwa jika nilai-nilai agama dijalankan secara konsisten, maka bisa membawa dampak besar bagi kehidupan sosial, termasuk menekan angka kriminalitas.


“Saya bersyukur bisa hadir dan berjumpa dengan kalian semua. Ini pekerjaan rumah kita bersama , mari meluruskan pikiran kita dan melembutkan hati,” katanya.


Kegiatan dies natalis berjalan dengan efektif ,Marianus Rahanau selaku Stering Comite kegiatan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan kegiatan ini dengan caranya masing-masing.*


(r/NI)


×
Berita Terbaru Update