 |
Narasi Indonesia.com, Malang - Malang 10 November 2024 – Urban Dance Camp 2024 menjadi momen berharga bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang budaya untuk mengeksplorasi dan menampilkan kreativitas dalam seni tari. Bertempat di Kampung Warna-Warni Jodipan, acara ini menghadirkan suasana unik di tepi Sungai Brantas yang memikat. Dengan melibatkan 100 peserta, acara ini tidak hanya menjadi panggung unjuk bakat, tetapi juga ajang apresiasi seni tari tradisional dan modern yang mampu menyatukan elemen budaya Nusantara.
Salah satu sorotan dalam acara ini adalah penampilan kelompok tari dari Program Studi Seni Tari dan Musik Universitas Malang (PSTM UM), yang membawakan tarian Mojang Priangan, khas dari Jawa Barat. Tarian ini mencerminkan kelembutan, keindahan, dan kekompakan perempuan Sunda, membawa pesan budaya lokal yang sangat relevan untuk diperkenalkan kepada generasi muda.
Analisis Teknik dan Kekompakan Gerakan
Secara teknis, tarian Mojang Priangan mengutamakan gerakan yang lembut namun dinamis, menuntut sinkronisasi tinggi antar penari. Dalam penampilan ini, mahasiswa PSTM UM menunjukkan pemahaman teknik dasar yang cukup baik. Namun, kelemahan pada aspek kekompakan terlihat jelas di beberapa bagian. Beberapa gerakan terlihat tidak serentak, yang mengurangi harmonisasi visual tarian. Kekompakan adalah elemen penting dalam seni pertunjukan tari, terutama dalam kelompok besar, karena setiap gerakan yang tidak sinkron dapat mengurangi daya tarik estetika dan pesan yang ingin disampaikan.
Kostum dan Estetika Visual
Salah satu keunggulan utama dari penampilan ini adalah penggunaan kostum tradisional Sunda yang memukau. Kostum khas dengan aksen warna cerah dipadukan dengan rias wajah yang mendukung karakter kelembutan perempuan Sunda menjadi daya tarik tersendiri. Elemen visual ini menunjukkan perhatian pada detail, memberikan suasana autentik dan memperkuat nuansa budaya yang ingin ditonjolkan.
Interpretasi dan Sentuhan Modern
Dari segi interpretasi, kelompok tari ini berhasil menyampaikan inti pesan tarian Mojang Priangan, yakni kelembutan dan pesona khas perempuan Sunda. Namun, mereka juga menambahkan elemen kontemporer dengan modifikasi gerakan yang menyesuaikan tren tari modern. Hal ini menjadi elemen menarik yang membawa tarian ke konteks yang lebih relevan bagi generasi muda. Namun, bagi sebagian penonton, sentuhan modern ini sedikit mengurangi kedalaman elemen tradisional, sehingga harmoni antara tradisi dan inovasi perlu disempurnakan.
Rekomendasi untuk Penampilan Mendatang
1. Peningkatan Kekompakan
Latihan rutin dan fokus pada sinkronisasi gerakan sangat diperlukan agar setiap penari dapat bergerak serentak, memperkuat keindahan tarian secara keseluruhan.
2. Keseimbangan Tradisional dan Modern
Sentuhan kontemporer dalam tarian Mojang Priangan patut diapresiasi, tetapi harus tetap menjaga esensi tradisionalnya agar makna budaya tetap terasa kuat.
3. Peningkatan Interaksi dengan Penonton
Penari dapat lebih melibatkan penonton secara emosional, misalnya dengan ekspresi wajah yang lebih hidup atau formasi panggung yang menarik.
Penampilan kelompok tari Mojang Priangan dari mahasiswa PSTM UM di Urban Dance Camp 2024 meninggalkan kesan positif. Meskipun terdapat beberapa kekurangan, seperti kekompakan gerakan yang perlu ditingkatkan, penggunaan kostum dan make-up yang indah, serta interpretasi tarian yang mengesankan, menjadi nilai tambah yang patut diapresiasi.
Acara ini membuktikan bahwa seni tari tradisional tetap relevan dan bisa diadaptasi dengan elemen modern untuk menarik minat generasi muda. Dengan dukungan antusiasme dari semua pihak, Urban Dance Camp 2024 menjadi langkah awal yang menjanjikan dalam pelestarian dan pengembangan seni tari di Indonesia.*
Penulis:
Nur Alisa Putri
Editor:
(m/NI)
.jpg)
