![]() |
Narasi Indonesia.com, MALANG-Ada yang berbeda dalam debat ke empat calon wakil presiden RI periode 2024-2029. Debat yang diselenggarakan pada 21/01/2024 ini terlihat sangat menarik. Mengawalinya dari tema debat ini salah satunya tentang mengangkat tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals.
Ketiga calon wakil president pun memberikan gagasan
masing-masing untuk lima tahun ke depan. Respon Pun muncul dari berbagai pihak.
Disisi lain debat ini menjadi penting untuk melihat tidak saja penampilan, kesiapan dan kecakapan secara fisik para calon pemimpin Indonesia 5 tahun ke depan, akan tetapi untuk menggali sekaligus menguji gagasan masing-masing pasangan berikut argumentasinya.
Pembangunan
berkelanjutan merupakan isu yang strategis akhir-akhir ini. Isu ini bukan hanya
lingkup nasional tapi juga global serta kompleks.
Hal senadapun juga disampaikan oleh
Haziz, permasalah pembangunan berkelanjutan sangatlah komplek dan luas. Hingga
berdampak pada penyelesaian yang harus sampai ke akar-akarnya. Karena bersifat
problem yang terintegrasi satu aspek dengan aspek yang lainnya.
Lebih lanjut, Haziz menyampaikan bahwa berbagai macam pandangan serta tanya
jawab yang disampaikan oleh para cawapres dalam forum debat kali ini. Namun
satu hal yang belum kita dapatkan secara kongkrit adalah komitmen bersama
terkait pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dengan target utama tidak
ada yang tertinggal “No One Left Behind”.
“Melihat hasil debat ini, kami dari
Youth SDGs belum melihat komitment kongrit terkait dengan target pencapaian
SDGs ini. Disisi lain pencapaian Indonesia masih terlihat relative menengah di
angka ± 60 % pertahun 2023. Hal terakhir yang kami harapkan adalah komitmen
target angka kuantitatif saja seberapa berani mereka. Tapi sejauh ini belum
ada,” tutup Haziz.*
(m/NI)