![]() |
KAHMI Kota Malang bersama para pembicara di KAHMI forum setelah kegiatan (dok. KAHMI Kota Malang) |
Narasi Indonesia.com, MALANG-KAHMI Forum kembali menggelar diskusi rutin yang bertempat di Graha Insan Cita Jl. Soekarno Hatta no. 40 Kota Malang. Diskusi yang dimulai pukul 19.30 WIB ini mengambil tema tentang Optimalisasi Visi Malang Kota Pendidikan; Revitalisasi Peran Berbagai Pihak dalam Mempertahankan Malang sebagai Tujuan Utama Tempat Pendidikan, Selasa (1/11/2022).
Diskusi yang dipandu oleh Hendri ini menghadirkan beberapa pembicara antara lain, Esa Nur Wahyuni Dosen UIN Malik Ibrahim Malang, Budi Fatoni Arsitektur ITN Malang, Suryadi Komisi D DPRD Kota Malang dan Dodik Teguh Pribadi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang. Dalam diskusi ini juga dihadiri oleh Guru besar UIN Malik Ibrahim, Suhartono dan perwakilan Mahasiswa dari Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Barat.
Adapun menurut Harianto Koordinator Kahmi Forum, tujuan dari diskusi rutin KAHMI Forum ini yakni untuk; 1) mengekplorasi tantangan dunia pendidikan ke depan dan antisipasi yang perlu dilakukan untuk membuat Malang sebagai tempat nyaman berpendidikan; 2) berbagi peran dan dukungan yang dapat diambil oleh pemerintah, dunia pendidikan dan masyarakat untuk mewujudkan Malang berdaya saing tinggi dikancah Nasional maupun Internasional; 3) adanya rekomendasi ke berbagai pihak dalam menopang visi Malang sebagai kota pendidikan.
Sementara itu, Lutfi J. Kurniawan Koordinator Presidium KAHMI Kota Malang dalam sambutannya mengatakan bahwa hasil-hasil diskusi ini akan direkomendasikan ke Walikota Malang, Ketua DPRD Kota Malang dan pihak-pihak berkepentingan lainnya untuk ditindak lanjuti.
"Kita harapkan pada diskusi kali ini dapat menghasilkan poin-poin rekomendasi dalam rangka optimalisasi visi Kota Malang sebagai Kota Pendidikan yang dapat ditindaklanjuti oleh para steakholder dan pihak lain,” terangnya.
![]() |
Kegiatan diskusi KAHMI Forum (dok. Narasiindonesia.com) |
Forum diskusi yang selesai pukul 22.30 WIB ini menghasilkan poin rekomendasi berupa perlunya pemda untuk terus mengupayakan terciptanya iklim yang nyaman agar Kota Malang sebagai tujuan pendidikan tetap dapat dipertahankan dan berkembang, dengan cara:
1. Melakukan edukasi/ meningkatkan rasa penghargaan (awareness) warga Kota Malang terhadap para pelajar, mahasiswa yang datang dari luar daerah, yang diharapkan akan menambah citra positif Kota Malang sebagai tujuan tempat pendidikan.
2. Pemda diharapakan dapat menyediakan fasilitas-fasilitas publik yang memiliki visi untuk menunjang citra kota pendidikan yang lebih unggul dari daerah-daerah lain seperti; perpustakaan Kota yang lengkap, nyaman dan modern. Taman-taman kota idealnya di desain untuk dapat juga difungsikan sebagai wahana pendidikan (misal: taman literasi);
3. Para pelajar/mahasiswa yang datang dari berbagai daerah telah berkontribusi dalam menggerakan ekonomi warga dalam skala yang besar. Oleh sebab itu, perlu diberikan insentif (kickback) misalnya berupa fasilitas beasiswa bagi yang berprestasi dan dukungan lain yang sebagai bentuk atensi pemerintah daerah.
4. Untuk pendidikan jenjang PAUD, SD dan SMP perlu dicarikan formulasi agar output dari Kota Malang memiliki nilai lebih (added value) dibanding daerah lain. (misal; pembelajaran Billingual atau penguasaan teknologi informasi).
5. Pemerintah perlu memperhatikan aspek kesejahteraan para pendidik dan mendukung perkembangan dan kesehatan lembaga-lembaga pendidikan swasta.
6. Dalam rencana penambahan lembaga pendidikan SMP negeri di kota Malang, Kahmi Forum merekomendasikan agar dilakukan kajian terlebih dahulu terhadap kelayakan dan pengaruhnya pada eksistensi SMP swasta yang ada. Sambil menunggu hasil kajian yang lebih komprehensif, pemda diharapkan memfokuskan diri terhadap peningkatan kesejahteran tenaga pendidik dan dukungan terhadap lembaga-lembaga pendidikan swasta.
7. Pemda perlu mengintensifkan komunikasi dan koordinasi dengan perguruan tinggi dalam rangka berbagi tugas dan saling mendukung untuk mempertahankan visi kota Malang sebagai tempat tujuan utama pendidikan terfavorit.
Dalam diskusi yang dihadiri sekitar 30 peserta tersebut, hadir pula diantaranya beberapa Presidium KAHMI Kota Malang antara lain Arief Bahtiar, Asep Sunandar, sekretaris KAHMI Kota Malang Cecep lili dan pengurus KAHMI lainnya. Pungkasnya.*