![]() |
Narasi Indonesia.com, Jakarta - Sejumlah update datang dari upaya pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendamaikan Rusia dan Ukraina. Dalam pertemuan yang berlangsung Senin lalu, antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensnsky, terdapat beberapa fakta baru.
Mengutip AFP, Rabu (20/8/2025), Zelensky ternyata memberi tongkat golf kepada Trump. Tongkat itu disebut milik seorang prajurit veteran Ukraina, yang ikut memerangi serangan Rusia.
Trump sendiri adalah seorang pegolf fanatik dan memiliki beberapa lapangan golf. Ia menerima hadiah tersebut dan memberikan Zelensky kunci simbolis Gedung Putih sebagai balasannya, dikutip pada laman resmi CNBC Indonesia.
Pertukaran hadiah ini menandai perubahan drastis dari Februari, ketika Zelensky meninggalkan Gedung Putih lebih awal setelah adu mulut yang disiarkan televisi antara Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance.Sejak pertemuan yang menegangkan itu, Zelensky telah berupaya memperbaiki hubungan, menyanjung Trump di depan umum dan memuji upayanya untuk mengamankan perdamaian.
"Presiden Ukraina menghadiahkan sebuah tongkat golf kepada presiden Amerika Serikat," kata kantor Zelensky, Selasa waktu setempat.
"Tongkat golf tersebut sebelumnya milik Kostiantyn Kartavtsev, seorang tentara Ukraina yang kehilangan satu kakinya pada bulan-bulan pertama invasi besar-besaran Rusia saat menyelamatkan rekan-rekan seperjuangannya," tambah kantor tersebut.
"Zelensky menunjukkan video Kartavtsev kepada Trump."
Organisasi veteran Ukraina, United by Golf, juga mempublikasikan video Trump memegang tongkat golf dan berterima kasih kepada Kartavtsev. Trump bahkan memberi sanjungan.
"Saya baru saja menonton ayunan Anda. Saya tahu banyak tentang golf dan ayunan Anda hebat," kata Trump dalam video tersebut.
"Anda orang yang luar biasa, dan Anda terus bermain golf dan melakukan semua hal lainnya. Negara Anda adalah negara yang hebat. Kami sedang berusaha memulihkannya," tambahnya.
Surat untuk Melania Trump
Zelensky juga dilaporkan membawa surat untuk Melania Trump dari istrinya, Olena. Ia berterima kasih kepada ibu negara AS tersebut karena telah menulis surat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dan mendesaknya untuk menyelamatkan nyawa anak-anak.
Sebenarnya, para pemimpin asing yang mengunjungi Gedung Putih telah mencoba merayu Trump dengan berbagai hadiah. Pada akhir Februari, Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer memberinya undangan kunjungan resmi melalui surat yang ditandatangani oleh Raja Charles III.*