Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Seminar Nasional dan Penanaman Mangrove: Peran Pemuda dalam Mewujudkan Environment Justice pada Kehidupan Sehari-hari

Rabu, 23 Juli 2025 | Juli 23, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-23T09:49:00Z


Narasi Indonesia.com, Cirebon - BAKORNAS LEPPAMI PB HMI (Lembaga Pariwisata dan pecinta alam mahasiswa islam) sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Mangrove di Kota Cirebon dengan mengangkat tema “Peran Pemuda dalam mewujudkan Enviroment justice pada kehidupan sehari-hari.” Dilaksanakan hari Minggu 20 Juli 2025, pada pada Rabu (23/7/3025).


Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. Ir. Rokhmin dahuri, MS Anggota Komisi IV DPR-RI.


Acara ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta yang terdiri dari mahasiswa, aktivis lingkungan, akademisi, tokoh masyarakat pesisir, dan perwakilan dari lembaga pemerintahan serta organisasi masyarakat sipil.


Dalam paparannya, Prof. Dr.Ir.Rokhmin dahuri, MS menekankan bahwa ekosistem mangrove memiliki fungsi vital sebagai benteng alami wilayah pesisir, penyerap karbon, serta sumber ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat lokal.


“Mangrove bukan hanya soal konservasi. Ia adalah pilar dari ekonomi biru yang inklusif dan solutif terhadap perubahan iklim, kerusakan pesisir, dan krisis pangan laut. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor dunia dalam restorasi dan pemanfaatan mangrove berbasis masyarakat,” ujar Prof. Dr. Ir. Rokhmin dahuri dalam sesi keynote.


Sementara itu, Direktur Eksekutif LEPPAMI PB HMI, Yudi Prasetyo menyampaikan bahwa seminar ini adalah bagian dari komitmen LEPPAMI dalam mendorong kesadaran ekologis terhadap ekosistem laut yang sehat dan berdampak positif bagi masyarakat pesisir dalam aspek pendapatan lokal sebagai basis pariwisata bahari sekaligus merupakan mitigasi bencana.  


“Mangrove memiliki peran strategis dalam menjaga garis pantai dari abrasi, menyerap emisi karbon, dan mendukung ekonomi biru berbasis masyarakat. Oleh karena itu, aksi ini juga kami maknai sebagai kontribusi langsung terhadap agenda pembangunan berkelanjutan di daerah pesisir, sejalan dengan semangat Asta Cita dan SDGs,” ucapnya.


Kami mengajak seluruh elemen mahasiswa, nelayan, pemerintah daerah, dan komunitas lingkungan—untuk bersama-sama menjaga dan merawat mangrove yang telah ditanam hari ini. Ini bukan akhir, tetapi awal dari gerakan pemulihan pesisir yang lebih luas. Tutup Muzaki Aziz Rahman dalam laporannya sebagai ketua pelaksana sekaligus tokoh muda cirebon.


Dalam seminar ini juga membahas: Strategi rehabilitasi mangrove pascatambang dan pascabencana; Potensi pengembangan ekowisata mangrove dan produk UMKM pesisir; Dukungan regulasi dan peran pemerintah daerah.


Acara seminar yang dirangkaikan dengan penanaman 1000 pohon mangrove dikawasan PLTU desa waruduwur ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama untuk Gerakan Nasional Terhadap Restorasi Mangrove, yang melibatkan mahasiswa, LSM, akademisi, dan komunitas lokal di kawasan Cirebon dan sekitarnya.*

×
Berita Terbaru Update