 |
Narasi Indonesia.com, Jakarta - Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan kebijakan baru yang mempermudah akses visa bagi warga negara Indonesia (WNI) yang ingin bepergian ke Eropa. Dalam pernyataan bersama dengan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto seusai pertemuan bilateral mereka di Brussel, Belgia, Ursula menyampaikan bahwa Komisi Eropa telah mengadopsi skema visa cascade bagi WNI.
“Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa Komisi Eropa telah mengadopsi keputusan mengenai visa cascade. Mulai sekarang, warga negara Indonesia yang mengunjungi Uni Eropa untuk kedua kalinya akan memenuhi syarat untuk mendapatkan visa Schengen multi-entry,” ujar Ursula, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, dikutip pada laman resmi Kompas.com.
Kebijakan ini memungkinkan WNI yang telah melakukan satu kali kunjungan sebelumnya ke wilayah Schengen untuk memperoleh visa dengan masa berlaku lebih panjang dan fleksibilitas kunjungan yang lebih besar.
Menurut Ursula, kebijakan ini bukan hanya bertujuan untuk memudahkan kunjungan, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam memperkuat hubungan jangka panjang antara masyarakat Uni Eropa dan Indonesia. “Ini akan memudahkan mereka tidak hanya untuk berkunjung, tetapi juga untuk berinvestasi, belajar, dan membangun koneksi yang lebih dalam,” katanya.
Ia menambahkan bahwa kebijakan visa tersebut merupakan bagian dari pilar people-to-people connections, yang menjadi salah satu fokus utama dalam kemitraan strategis antara Uni Eropa dan Indonesia. “Singkatnya, kita sedang membangun jembatan antara masyarakat kita,” ucap Ursula.
Presiden Prabowo Subianto menyambut baik kebijakan baru ini dan menekankan pentingnya kerja sama antarwarga sebagai landasan bagi hubungan bilateral yang berkelanjutan. “Sekali lagi, saya tegaskan bahwa di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, kami memandang Eropa memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas global. Menurut kami, Eropa tetap menjadi pemimpin di banyak aspek kehidupan modern, dan kami terus memandang Eropa sebagai mitra penting,” ujar Prabowo.
Pertemuan kedua pemimpin ini menandai langkah maju dalam hubungan strategis Indonesia dan Uni Eropa, dengan fokus pada mobilitas warga, kerja sama ekonomi, serta pendidikan dan pertukaran budaya.*
