Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Peserta Kongres Terlantar, Handy Muharam Nataprawira Dinilai Lepas Tanggung Jawab

Kamis, 05 Juni 2025 | Juni 05, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-05T12:59:30Z


Narasi Indonesia, com. Pekanbaru & Jakarta Menjelang Idul Adha, ratusan peserta kongres justru menghadapi nasib yang jauh dari kata layak. Mereka terlantar tanpa kepastian di dua kota besar, Pekanbaru dan Jakarta, setelah mengikuti agenda nasional yang semestinya menjadi momentum konsolidasi dan penguatan organisasi. Namun kenyataannya, yang terjadi justru ironi dan kekecewaan mendalam, sampai saat ini pada 05 Juni 2025, peserta masih terlantar.


Peserta kongres yang seharusnya sudah kembali ke daerah masing-masing, hingga saat ini masih terkatung-katung tanpa kepastian. Tidak ada kejelasan transportasi, akomodasi, bahkan kebutuhan dasar pun terbengkalai. Banyak yang terpaksa bertumpukan di Kantor Sektariat PB HMI dan di tempat kader HMI Pekanbaru/Jakarta.


Yang lebih memprihatinkan, Ketua Formatur terpilih, Handy Muharam Nataprawira, justru tidak menunjukkan sikap tanggung jawab sedikit pun. Hingga berita ini diturunkan, Handy tidak memberikan klarifikasi, solusi, maupun komunikasi aktif kepada peserta yang terlantar. Sikap bungkam ini menuai kritik keras dari berbagai pihak.


"Ini bukan hanya soal logistik, ini soal kemanusiaan. Bagaimana bisa seorang pemimpin baru yang dipercaya, justru abai terhadap orang-orang yang menjadi bagian dari proses pemilihannya sendiri?" ujar salah satu peserta yang enggan disebutkan namanya.


Kekecewaan ini akan menimbulkan,  tagar seperti #KongresGagal #TerlantarDiKotaOrang yang akan di viralkan oleh peserta kogres Pekanbaru di media sosial masing-masing peserta. Cabang Se-Indonesia menilai terpilihnya Handy Muharam Nataprawira secara aklamasi awal kemunduran HMI di bawah kepemimpinannya selama 1 periode ke depannya. Bahkan sebagian pihak menyebut peristiwa ini sebagai “malapetaka demokrasi organisasi”.


Menjelang Idul Adha, saat peserta seharusnya sudah berkumpul dengan keluarga untuk beribadah, mereka justru harus bertahan dalam ketidakpastian dan kelelahan fisik serta mental. Ironisnya, panitia dan pihak-pihak yang bertanggung jawab terkesan cuci tangan.


"Apakah ini gambaran masa depan organisasi di tangan orang-orang seperti Handy? Kalau dalam kondisi darurat saja tak mampu bersikap, bagaimana dia akan memimpin secara strategis?" ujar salah satu peserta yang enggan disebutkan namanya.


Peserta kogres dari berbagai Cabang di Indonesia mendesak agar Handy segera angkat bicara, bertanggung jawab, dan memberikan solusi konkret. Jika tidak, kepercayaan terhadap kepemimpinannya akan benar-benar hancur sebelum sempat terbentuk kepengurusannya.


Seyogyanya Handy selaku formatur atau ketua umum terpilih pada Kongres ke-34 HMI di Pekanbaru secara aklamasi membuka komunikasi dengan para peserta kongres yang belum bisa pulang. Hal itu untuk mencari solusi bersama dan ada keterbukaan dari Handy dengan peserta kongres sebagai bentuk tanggung jawabnya.


Harapan besar peserta kongres se-Indonesia, Handy sebagai formatur terpilih dapat mendengar dan membersamai sampai ada solusi konkret terhadap kejelasan kepulangan mereka ke daerah masing-masing.


harapan kami Ketua Umum terpilih, Handy, bisa memberikan kepastian terkait kepulangan kami,”  pungkas salah satu peserta yang enggan disebutkan namanya itu.

 

Editor:

(m/INI)

×
Berita Terbaru Update