![]() |
Penulis: Guslisnawati Direktur Administrasi Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam PB HMI Periode 2024-2026 (dok. istimewa) |
Narasi Indonesia.com, Jakarta - Dalam bukunya yang berjudul ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ (1985) R.A Kartini mengatakan bahwa "Bukanlah suatu kebajikan bagi seorang perempuan untuk hanya berdiam diri, menunggu, dan menjadi seperti patung. Perempuan haruslah berusaha untuk mendapatkan pengetahuan, karena dengan pengetahuan itu, seorang perempuan dapat menjadi ibu yang baik, yang dapat mendidik anak-anaknya dengan benar." Maka dari itu, perempuan Indonesia telah memainkan peran yang tak ternilai dalam pembangunan sektor pendidikan di tanah air. Dari tokoh-tokoh pahlawan seperti R.A. Kartini hingga tokoh kontemporer, kontribusi perempuan dalam dunia pendidikan semakin nyata, tidak hanya sebagai pengajar, akan tetapi juga sebagai agen perubahan yang menginspirasi generasi masa depan.
Sejak masa perjuangan kemerdekaan, perempuan Indonesia seperti R.A. Kartini sudah menunjukkan kepeduliannya terhadap pendidikan. Kartini menekankan bahwa pendidikan untuk perempuan adalah kunci untuk mengubah nasib dan menciptakan kesetaraan dalam masyarakat. Kini, pemikiran Kartini masih relevan, dan perempuan di berbagai pelosok Indonesia telah berperan aktif dalam mendobrak hambatan-hambatan pendidikan, terutama untuk anak-anak perempuan.
Perempuan Indonesia kini banyak yang menduduki posisi penting dalam dunia pendidikan, mulai dari guru hingga rektor universitas. Tokoh-tokoh seperti Prof. Dr. Siti Fadilah Supari, mantan Menteri Kesehatan, juga memberikan contoh betapa pentingnya perempuan untuk terlibat dalam pembaruan pendidikan di Indonesia, tidak hanya di bidang kesehatan, tetapi juga dalam pengembangan kurikulum dan pengembangan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan merata.
Di tingkat lokal, banyak perempuan yang mendirikan sekolah atau lembaga pendidikan untuk memberdayakan perempuan dan anak-anak di daerah-daerah terpencil. Mereka memanfaatkan teknologi, menciptakan metode pengajaran yang lebih efektif, serta melibatkan masyarakat sekitar untuk meningkatkan akses pendidikan yang lebih baik.
Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, keterlibatan perempuan dalam pendidikan semakin meningkat setiap tahunnya. Ini menunjukkan bahwa pendidikan bagi perempuan bukan lagi sekadar impian, tetapi menjadi kenyataan yang memberi dampak positif bagi masyarakat. Banyak perempuan juga yang kini memilih untuk melanjutkan pendidikan tinggi, memberikan contoh yang menginspirasi bagi anak-anak perempuan lainnya.
Peran perempuan dalam dunia pendidikan tidak hanya terbatas pada pengajaran, tetapi juga dalam merumuskan kebijakan, menciptakan inovasi, dan memimpin perubahan sosial. Keterlibatan mereka telah membuka banyak kesempatan bagi perempuan di berbagai sektor, termasuk di bidang sains, teknologi, dan seni. Ke depan, penting bagi kita untuk terus mendorong peran perempuan dalam pendidikan agar dapat mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Oleh karenanya, dengan terus memberdayakan perempuan melalui pendidikan, Indonesia semakin mendekati cita-cita untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing global.*
Editor:
(m/NI)