![]() |
Narasi Indonesia.com, YORDANIA-Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan empat gagasan utama sebagai komitmen dan upaya Indonesia untuk membantu rakyat Palestina di tengah tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza.
Hal ini disampaikan Prabowo saat mewakili Presiden RI Joko Widodo pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) "Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza" yang berlangsung di Amman, Yordania, pada Selasa (11/6/2024).
Dalam pidatonya, Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia berkomitmen untuk:
1. Peningkatan Kontribusi kepada UNRWA
Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kontribusinya kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). "Kami akan meningkatkan kontribusi kami secara signifikan kepada UNRWA dan bantuan kemanusiaan lainnya," ujar Prabowo, dikutip dari laman resmi Kementerian Pertahanan.
2. Pengiriman Tim Medis dan Pendirian Rumah Sakit Lapangan
Indonesia akan mengirimkan lebih banyak tim medis dan mendirikan rumah sakit lapangan di Gaza. Selain itu, Indonesia juga siap mengirimkan kapal rumah sakit dan berpartisipasi dalam pengiriman bantuan melalui udara (airdrop) ke Gaza jika diperlukan.
3. Penanganan Medis di Indonesia
Indonesia siap menerima hingga 1.000 pasien dari Gaza untuk dirawat di rumah sakit Indonesia. Setelah pasien sembuh dan situasi di Gaza kembali normal, mereka akan dipulangkan.
4. Perawatan Pascatrauma dan Pendidikan untuk Anak-Anak Gaza
Indonesia siap menyediakan perawatan pascatrauma dan pendidikan bagi anak-anak Gaza. Anak-anak tersebut akan diberi dukungan yang diperlukan dan akan dikembalikan ke Gaza ketika situasi di sana sudah stabil.
Selain menyampaikan empat gagasan utama tersebut, Prabowo juga menegaskan bahwa meskipun Indonesia bersedia mendukung dan berkontribusi pada semua upaya kemanusiaan tersebut, solusi akhir untuk konflik ini adalah melalui solusi dua negara (two-state solution).
Pidato Prabowo ini mencerminkan komitmen kuat Indonesia dalam mendukung rakyat Palestina dan mencari jalan keluar yang damai dan berkelanjutan untuk konflik yang sedang berlangsung.*
(m/NI)