×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Merawat Toleransi Beragama, PC PMII Kota Mataram Menggelar Diskusi Publik

Rabu, 26 Oktober 2022 | Oktober 26, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-10-26T11:48:25Z

Diskusi publik yang diadakan PC PMII Kota Mataram

Narasi Indonesia.com, MATARAM-Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Mataram menggelar Diskusi Publik Coffee Tolerance dengan tema ‘Merawat Toleransi Umat Beragama di NTB untuk NKRI dan Referensi Dunia’ pada Selasa, 25 Oktober 2022, Rabu (26/10/2022).


Adapun yang hadir dalam acara tersebut, Ketua PC PMII Kota Mataram, Wahyudin Safari, Sekretaris PWNU NTB H. Lalu Aksar Ansori, FKUB Provinsi NTB diwakili oleh, Dr. Muhammad Harfin Zuhdi, MA, Akademisi UIN Mataram, Bahwan Al-Ghazali,  OKP Cipayung Plus Kota Mataram dan Kader PMII Se Kota Mataram. 


Ketua Cabang PMII Kota Mataram, Wahyudin Safari mengatakan bagi kami toleransi dan kerukunan bukan hanya keniscayaan, melainkan juga kemutlakan. Bangsa yang dipadati berbagai agama, budaya, etnik, dan bahasa. Merawat toleransi tidak lebih mudah jika dibandingkan dengan membangun toleransi.


Ia juga membahkan, merawat toleransi ialah suatu seni yang memerlukan tangan-tangan terampil dari aktivis mahasiswa selaku agent of change and agent of control ditengah masyarakat. 

Foto pengurus PC PMII Kota Mataram bersama para narasumber

Sekretaris PWNU NTB, H.L. Aksar Ansori menjelaskan toleransi itu jangan sekedar didiskusikan namun diaktualisasi di kehidupan sosial, kemudian dipelihara dan dijaga. 


Beliau juga menambahka  bahwa nilai toleransi  itu harus selalu ada disetiap individual, bicara toleransi itu berarti kita berbicara cinta karena kalau seorang diganggu masalah cinta maka akan mucul masalah. Maka satu-satunya jawaban untuk merawat keberagaman adalah tetap menjunjung tinggi rasa cinta.


Perwakilan FKBU NTB, Dr. Muhammad Zuhdi Zuhdi, MA, menegaskan sikap toleransi sesuatu yang niscaya bagaimana umat, memotret Indonesia ini di NTB, perbedaan adalah suatu keniscayaan, jangan sekali-kali kalian merusak apapun yang ada di bumi, karena semua makhluk memiliki hak yang sama di hadapan Tuhan, kita tahu bahwa banyak negara-negara yang runtuh hanya karena tidak menjunjung tinggi toleransi. 


Sebagai sesama manusia tidak boleh mendominasi, agitasi di luar dari kompetensi kewenangan. Harapannya semua peserta dialog untuk tetap menjaga kerukunan ini dan penting untuk terus mengawal semua sikap toleransi antar umat beragama, kita ini adalah pewaris negeri ini. Merawat keberagaman ini adalah salah satu cara untuk selalu menjaga stabilitas NKRI. 


Akademisi UIN Mataram, Bahwan Al-Ghazali memaparkan toleransi keagamaan itu mencakup masalah keyakinan yang melekat dalam diri seseorang yang berhubungan dengan akidah, dan kita harus memberikan kebebasan untuk memilih keyakinan masing-masing dan harus selalu memberi penghormatan sesuai dengan haknya memilih keyakinan masing-masing. 


"Provinsi NTB sudah dimandatkan sebagai daerah yang memiliki tingkat toleransi yang sangat tinggi, seperti contoh di Bima dimana masyarakatnya hidup satu atap diantara tiga agama , Kabupaten Lombok Utara dimana antara Hindu dan Islam sangat semangat bergotong royong. Dan ini adalah wujud toleransi yang harus diapresisasi oleh pemerintah. Dan kami mampu menjaga stabilitas daerah dengan konsep toleransi ini,” ujarnya. 


Indonesia adalah negara plural yang memiliki masyarakat yang multikultural, memiliki hak kebebasan beragama dan juga budaya, ras, dan lain-lain. Pungkasnya.*


Monta/NI


×
Berita Terbaru Update